Kamis, 28 April 2016

KEULETAN TOMBAK SEORANG MILYADER


 
Mengenal Sosok Bapak Sholikin

Bapak Solikhin merupakan pemilik sekaligus pendiri dari UD Latansa Inti Niaga yan didirikan pada tahun 2004. Pria kelahiran 10 November 1971 memulai karirnya setelah lulus dari STM dimana dia bekerja di PT Astra Di Jakarta dengan gaji 460ribu/bulan sebelum lulus Bapak Sholikin pernah mendapat tawaran beasiswa PMDK untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi namun ia menolaknya dan memilih untuk bekerja. Sewaktu kecil beliau bercita-cita menjadi seorang saudagar. Karena saudagar memiliki uang banyak, jadi bisa membantu perekonomian keluarganya, mengingat beliau berasal dari keluarga yang kurang mampu.  

 

Orang tuanya hanya sebatas pedagang hasil bumi seperti kacang tanah, kentang dan sayuran. Jadi sejak kecil Bapak Sholikin sudah belajar berwirausaha dari orang tuanya sendiri. Beliau juga telah memperoleh pengetahuan atau ilmu dari usaha yang dikerjakan kedua orang tuanya. Setelah lulus STM beliau bekerja namun tidak bertahan lama karena ingin mendirikan sebuah usaha sendiri, karena baginya menjadi karyawan saja akan sulit berkembang. Bapak sholikin mendirikan usaha memasarkan produk kecil-kecilan dengan modal gaji hasil bekerja di Asta selama 3 bulan tadi. Dalam perjalanan karirnya ini ketika Indonesia dilanda krisis moneter, beliau sempat berhenti, tetapi tidak menghentikan langkahnya didunia wirausaha, beliau kemudia pergi ke Saudi Arabia tetapi hanya berlangsung 2 tahun. di Saudi Arabia sebenarnya hanya mencari pengalaman, karena pada dasarnya gaji di Saudi Arabia adalah gajinya 2x lipat gaji di Indonesia. Sepulang dari Saudi Arabia beliau langsung melanjutkan usahanya. Usaha yang dilakukan Bapak solikhin sekarang ini bergerak dibidang Distributor.
Wirausaha pada dasarnya adalah seorang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, memasarkannya, serta mengatur pemodalan operasinya. Kadang orang berpikir bahwa  seorang wirausaha itu hanya menyangkut perdagangan saja. Akan tetapi seorang distributorpun seperti bapak sholikin dapat dikatakan sebagai seorang wirausaha. hal ini tentu didukung oleh kepribadian dari wirausaha tersebut. Keberhasilan usaha ini tidak lepas dari kepribadian sang pendiri yang memiliki keuletan dan pendirian yang kuat.

Fokus dalam Satu Bidang
Karakter yang dimiliki oleh Bapak Solikhin tidak jauh berbeda dengan karakter wirausaha lainnya. Dalam mengerjakan segala sesuatu, bapak Solikhin selalu tetap focus dalam bidang yang sedang ia jalani. Sewaktu Beliau duduk dibangku sekolah, beliau memang selalu memfokuskannya untuk belajar dan berprestasi disekolah, sehingga beliau selalu mendapatkan ranking satu dikelasnya dan mendapat beberapa beasiswa, bahkan biaya  sekolahnyapun gratis. Setelah lulus dari STM beliau memilih untuk bekerja ke cabang pekerjaan yang ditawarkan oleh sekolah karena beasiswa daripada PMDK. Beliau sudah menyadari bidang yang pantas untuk lapangan pekerjaannya sendiri.

 

Bapak Sholikin diterima kerja di PT Astra. Disana, beliau menjadi seorang karyawan selama 3 bulan, akhirnya beliau memutuskan untuk keluar mendirikan usaha sendiri. Tapi dalam mendirikan usahanya itu, beliau tidak mengubah jalur yang awalnya dalam bidang berwirausaha. Dalam perjalanan karirnya ketika menghadapi krisis moneter, beliau sempat menghentikan usahanya, akan tetapi, beliau mencari jalan keluar dengan pergi ke Arab Saudi mencari modal dan pengalaman yang nantinya digunakan untuk mengembangkan usahanya lagi dan sekarang sudah berkembang cukup besar menjadi UD.Latansa Inti Niaga.
Dari pengalaman Bapak Solikhin tersebut kita dapat belajar bahwa focus dalam satu bidang akan membawa banyak manfaat untuk usaha yang sedang kita jalani. Jika dari awal ingin menjadi seorang wirausaha maka dia akan tetap dalam jalurnya tidak terpengaruh dengan pekerjaan lainnya. Karena dengan focus nantinya akan membangkitkan diri sendiri untuk mau mengembangkan usahanya agar lebih maju karena sudah tergantung dengan pekerjaan yang telah dipilih untuk dijadikan sebagai pegangan akan tetapi jika kita sering pindah jalur maka akan membuat kita kembali belajar dari nol dan sulit dan lama untuk mulai mengembangkannya.

Keuletan Tombak Kesuksesan
Dalam menjalani karirnya dibidang usaha, Bapak Solikhin tidak pantang menyerah untuk membangkitkan usahanya, hal tersebut terbukti sejak beliau duduk dibangku sekolah juga, yang selalu menjalankan kewajibannya sebagai seorang pelajar dengan selalu mendapat ranking satu dan beasiswa. Keuletan bapak solikhin juga ditanamkan dalam dirinya dalam menjalankan usaha, seperti ketika beliau memiliki usaha, namun pada waktu itu ada krisis moneter yang sedang melanda Indonesia, beliau langsung mencari jalan keluar dengan pergi ke Arab Saudi dan bekerja sebagai Sales man. Disana, ia bekerja selama 2 tahun, kemudian kembali ke Indonesia untuk mengembangkan usahanya kembali dengan modal, ilmu dan pengalaman yang telah ia peroleh di luar negeri. Setelah itu, dia kembali ke Indonesia untuk mengembangkan usahanya dengan modal 3,5 juta lagi digunakan untuk menyewa sebuah kios 1 juta dan mengisinya 2,5 juta, kemudian beliau meminjam uang di Bank BRI 3,5 juta dan meminjam ke Bank Danamon sebesar 25 juta. Pada saat itu ia sudah bisa memperoleh keuntungan sekitar 8 juta. Kemudian dari keuntungan-keuntungan yang diperoleh beliau membeli mobil box untuk memasarkan produk ke pasar- pasar. Kemudian memperoleh UMKM 120 juta yang digunakan untuk mengembangkan usahanya lagi dengan menambah tenaga kerja seperti salesmen dan sopir. Dari pengambangan ini memperoleh untung 22 juta per bulan. Ketika beliau menambah pinjaman ke Bank yang berdampak pada angsuran per bulan yang kian meningkat, maka penghasilan yang diperoleh pada saat itupun ikut meningkat bahkan dapat melebihi perbandingan sebelumnya. dan omset sampai sekarang sudah mencapai 4-5,5 Milyar. Karena sifat ulet yang dimiliki beliau sekarang sudah mempunyai 17 mobil box, 3 truck, 7 motor dan 2 mobil pribadi.

 

Sikap Ulet pada dasarnya tahan uji, tidak mudah menyerah jika mengalami hambatan dan rintangan dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan usaha. SIkap itu memberikan motivasi untuk mengubah keadaan kita yang semula tidak baik menjadi lebih baik, meningkatkan optimis dalam bekerja dan menumbuhkan sikap semangat untuk selalu berusaha. Sifat ulet juga melahirkan sifat kepemimpinan dan berpengaruh pada sifat seperti halnya komitmen yang tinggi, mempunyai etos kerja yang tinggi dan menyangkut penanaman pengaruh dalam mengarahkan karyawan. Dengan sikap tersebut kesuksesan akan berada sedekat kelopak mata kita.